Makna dan Kandungan Surat Al-Fatihah

Surat Al-Fatihah  “Pembukaan” adalah surat pertama dalam kitab suci al-qur’an, oleh sebab itu ia dinamakan pembuka dan ketujuh ayat yang terdapat dalam surat al-fatihah tersebut diturunkan secara bersamaan  di saat Nabi Muhammad Saw masih bermukim di Makkah.
Nama lain surat al-fatihah, diantaranya Ummul Qur’an atau Ummul Kitab (induk dari Kitab Suci) dikarenakan segala permasalahan dan isi yang terkandung dalam al-Qur’an menurut para ahli tafsir terangkum dalam surat al-fatihah tersebut.
Adapun nama al-sab’u al-matsani (tujuh ayat yang diucapkan berulang-ulang) maksudnya bahwa surat al-fatihah yang tujuh ayat itu diucapkan berulang-ulang  oleh kaum muslimim dalam sehari semalam minimal sebanyak 17 kali bacaan sesuai dnegan jumlah rakaat shalat fardlu.
Unsur –unsur pokok yang terkandung dalam surat al-fatihah sebagai cerminan isi kandungan kitab suci Al-Qur’an, diantaranya sebagai berikut:
Keimanan
Dalam surat al-Fatihah menjelaskan tentang ke-ESA-an Allah dalam mencipta, menumbuhkan, mendidik, dan memberi rizki atas segala makhluk-Nya dan tempat memohon segala hal. Maka dan harus meyakini bahwa hanya Allah-lah Tuhan semesta alam dan segala puja dan puji hanyalah milik-Nya.
Dan bukan hanya cukup sekedar meyakini akan ketuhanan Allah sebagai sang pencipta, tetapi semua makhluk yang diciptakan-Nya wajib menyembah-Nya dan meminta segala kebutuhan kepada-Nya, karena hanya Dia-lah yang berhak untuk disembah dan diminta anugrah-Nya.
Kekuasaan Allah tidak terbatas atas apa yang telah terjadi (wujudnya alam semesta), melainkan kekuasaan-Nya mencakup apa yang belum terjadi yaitu alam akhirat (alam setelah kehancuran alam dunia).
Hukum-hukum
Allah Swt. dalam surat al-fatihah juga menjelaskan aturan-aturan sebagai tata kehidupan agar bahagia dalam mengarungi kehidupan dunia, sebagai mana apa yang Allah anugrahkan kepada orang-orang baik dalam menjalankan kehidupan beragamanya dengan menjalankan dan taat atas hukum-hukum yang Allah buat.
Kisah-kisah
Dalam al-Quran banyak mengkhabarkan akan riwayat kehidupan orang-orang terdahulu, diantaranya kehidupan para Rasul dan umatnya. Dan tidak semua umat para rasul itu menjadi pengikutnya, tidak sedikit dari mereka itu menjadi penentangnya yang digambarkan dalam surat al-fatihah, yaitu orang-orang yang dikutuk.
Atau mereka menjadi pengikut para Nabi tetapi melakukan ritual-ritual keagamaan yang tidak sesuai dengan ajaran yang telah diajarkan oleh Rasul tersebut kepada mereka, dan orang-orang tersebut di dalam surat al-fatihah dinamakan orang-orang yang tersesat.
Sedangkan orang-orang yang taat dan mengikuti ajaran Rasul yang sebenar-benarnya adalah mereka yang diberi anugrah kenikmatan untuk berjalan di jalan-Nya yang lurus, atau disebut sebagai orang yang sholih, shidiq, dan syuhada.
Adapun secara terperinci segala penjelasan atas apa yang telah disebutkan di atas terdapat dalam ayat-ayat  Al Quran pada surat-surat yang lain.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

jenis, sifat, karakter dan teknik pengolahan bahan lunak tanah liat, getah, lilin, clay polimer, clay tepung, plastisin, parafin, gips

Mengenal Fitur Lanjut Browser.

Hukum pacaran